• UGM
  • SPs
  • Perpustakaan
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Interreligious Studies
UGM Graduate School
  • Home
  • About Us
    • History
    • Vision & Mission
    • Management
    • Lecturers
  • Admission
    • International Students
    • Indonesian Students
  • Academic
    • Curriculum
      • Courses
      • Comprehensive Examinations
      • Dissertation
    • Scholarships
    • Current Students
    • MOOC
  • Research
    • Publications
    • Roadmap
    • Internships
  • Community Engagement
    • Roadmap
  • Alumni
  • Beranda
  • Event
  • [RISOS #8] Populisme Sayap-Kanan dan Kekerasan Main Hakim Sendiri: Membandingkan Indonesia dan India

[RISOS #8] Populisme Sayap-Kanan dan Kekerasan Main Hakim Sendiri: Membandingkan Indonesia dan India

  • Oleh: erichkaunang
Waktu : Friday, 26 August 2022

 

Undangan Webinar Publik

RISOS (Reading in Social Sciences) #7
Populisme Sayap-Kanan dan Kekerasan Main Hakim Sendiri: Membandingkan Indonesia dan India

Jumat, 26 Agustus 2022, 14:00-16:00 WIB
Pendaftaran: https://bit.ly/RISOS-8

Narasumber:
(1) Sana Jaffrey (Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Jakarta; penulis artikel yang akan dibahas);
(2) Laurens Bakker (Associate Professor pada Department of Antropology, University of Amsterdam, Belanda); dan
(3) Iqbal Ahnaf (Dosen pada The Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta).

Moderator:
Siswo Mulyartono (PUSAD Paramadina)

Populisme sayap-kanan mengancam demokrasi di seluruh dunia dengan menegaskan klaim-klaim keistimewaan bagi kelompok dominan dan meminggirkan hak-hak minoritas. Hal ini biasanya dijelaskan dalam kerangka makro visi majoritarian yang “dijual” para politisi untuk memenangkan pemilu dan penerapan kebijakan diskriminatif. Bagaimana gambarannya dari sisi lebih mikro dan berlangsung sehari-hari? Apa kaitannya dengan kekerasan main hakim sendiri?

RISOS kali ini akan mendiskusikan artikel Sana Jaffrey, “Right‑Wing Populism and Vigilante Violence in Asia” (2021), yang mempelajari kekerasan main hakim sendiri sebagai mekanisme yang digunakan gerakan-gerakan populis untuk memaksakan visi mereka di tingkat akar rumput. Dengan membandingkan pengalaman Indonesia dan India, Sana menelusuri faktor-faktor apa saja yang memungkinkan para populis sayap-kanan memanfaatkan vigilantisme untuk merusak benteng-benteng demokrasi melawan majoritarianisme.

Link Youtube:
https://www.youtube.com/c/PUSADParamadina

Salam,
PUSAD & ICRS

Link



Recent Posts

  • A Rendezvous Between Turkey and Indonesia: Trajectory in Scientific Development
  • Discussion on Naming Politics in the Growth of Islam in Java and Hambor Tradition as Inspiration for Peace from Manggarai
  • Building Hope: On Legitimacy and Effectivity of Human Rights
  • Lived Eco-Religion: How Social Movements in Indonesian Local Communities Respond to Environmental Crises in Creative ways
  • Half-hearted Progress: Religious Freedom after The New Criminal Code

Archives

  • January 2023
  • December 2022
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • September 2018

Categories

  • News
  • Slideshow
  • Uncategorized
  • Wednesday Forum

Meta

  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

UGM Graduate School
Teknika Utara Street, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
   icrs@ugm.ac.id

   +62-274-562570

   +62-274-562570

Shortcut

  • About
  • Vision & Mission
  • Scholarships
  • Courses

Follow Us

Flag Counter

© Universitas Gadjah Mada

AboutVision & MissionScholarshipsCourses

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju